Senin, 30 Januari 2012

cincin tunangan

Sepasang kekasih sebelum melangkah menuju perkawinan, biasanya akan melangsungkan acara tunangan lebih dahulu.

Acara tunangan biasanya diikuti dengan acara tukar cincin. Yang nantinya akan dicebut cincin tunangan.

Walaupun tidak sesakral cincin kawin, tapi cincin tunangan merupakan hal yang berharga bagi pasangan, terutama wanita.

Karena dengan adanya cicin tunangan di jari maniss melambangkan bahwa pasangan sudah diikat satu sama lain dan akan melanjutkan ke pernikahan.

Banyak yang mengatakan tujuan dipasangnya cincin tunangan di jari manis adalah untuk membuat ikatan yang sudah terjalain akan semakin erat dan tidak mudah di pisahkan.

Cincin sendiri sering menjadi ungkapan rasa kasih sayang dan cinta yang dimiliki oleh seseorang terhadapan pasangannya. Karena itulah dalam acara sakral sperti tunangan dan pernikahan diikuti dengan acara tukar cincin.

Baik cincin tunangan maupun cincin kawin seakan menjadi tanda pengukuhan dua hati yang menjalin hubungan.

Apalagi dalam sebuah tulisan hieroglif, lingkaran berarti keabadian. Dan secara fisilogi lingkaran merupakan lambang kelengkapan.

Sehingga cincin menjadi lembang keabadian dan kelengkapan sebuah cinta. Selain itu cincin juga berkaitan erat dengan keindahan. Keindahan yang mengikat ketulusan seorang wanita di jari manis.

Dalam kepercayaan Yunani Kuno juga disebutkan memakai cincin di jari manis akan mengalirkan energi positif pada pembuluh vena yang terdapat di jari itu ke jantung.

Itulah alasan kenapa wanita berdebar – debar ketika memakain cincin di jari manis. Apalagi cincin tunangan atau cincin kawin.(nn)

Selasa, 24 Januari 2012

cincin kawin haruskah dipakai?

Di antara keluarga dan teman-teman Anda, pasti banyak juga pasangan yang memilih tidak mengenakan cincin tunangan atau cincin kawin . Hal ini memang sering menimbulkan pertanyaan bagi yang melihatnya. Bagaimana bila suami lalu mengaku masih bujangan ketika berada di luar rumah, karena dibiarkan tidak memakai cincinnya? Namun, para wanita saat ini juga banyak yang memilih tidak mengenakan cincin. Apakah absennya cincin dari jari wanita juga disebabkan ia ingin mengaku masih single di luaran? Rasanya tidak. Ada beberapa alasan yang mereka lontarkan:

1. Menganggap memakai cincin kawin tidak begitu penting, atau tidak mutlak harus dilakukan. Selama pasangan sama-sama bertanggungjawab dengan status pernikahannya, dan bersikap layaknya suami-istri atau partner yang mampu bekerja sama membangun perkawinan, untuk apa cincin?

2. Jari tangan mulai membengkak, sehingga cincin tak muat lagi. Pada pria, jarinya membengkak karena mengikuti ukuran tubuhnya yang mulai membesar sejak merasakan nikmatnya menikah. Sedangkan wanita biasanya mengalami pembengkakan jari tangan karena pengalaman hamil dan melahirkan.

3. Anda termasuk perempuan yang tidak suka memakai perhiasan. Betapa repotnya ketika harus melepas-pasang cincin saban kali mandi. Lebih baik, simpan saja cincin di dalam kotaknya di laci.

4. Anda ceroboh, sering kehilangan barang-barang pribadi Anda. Anda sering lupa di mana meletakkan perhiasan Anda, atau cincin Anda kebesaran sehingga tak terasa jatuh entah di mana.

Sementara itu, kalangan yang “pro” dengan urusan memakai cincin tunangan atau cincin kawin mengemukakan alasan yang juga tak kalah kuat. Cincin adalah simbol cinta antara suami dan istri, dan simbol ikatan pernikahan di antara keduanya. Adanya cincin, yang selalu melingkar di jari manis, akan selalu mengingatkan pasangan bahwa mereka telah menikah. Cincin akan selalu mengingatkan mereka untuk saling menghargai, menjadi semacam “pegangan” ketika pasangan menghadapi masalah. Ketika kita mulai tergoda untuk flirting dengan rekan di kantor, kehadiran cincin itu akan segera mengingatkan kita untuk tidak bertindak lebih lanjut. Cincin akan menjadi rem bagi pria maupun wanita untuk tidak berlaku ceroboh dan mempertaruhkan perkawinannya karena ada godaan dari luar.

Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda termasuk yang merasa harus selalu memakai cincin kawin, atau sebaliknya?

female.kompas.com

Kamis, 05 Januari 2012

Tentang Perak

Sejarah
(Anglo-Saxon, Seolfor siolfur; Latin argentum). Perak telah dikenal sejak jaman purba kala. Unsur ini disebut dalam Alkitab. Beberapa tempat buangan mineral di Asia Minor dan di pulau-pulau di Laut Aegean mengindikasikan bahwa manusia telah belajar memisahkan perak dari timah sejak 3000 SM.

Sumber-sumber
Perak muncul secara alami dan dalam bijih-bijih argentite (Ag2S) dan horn silver (AgCl). Bijih-bijih timah, timbal-timah, tembaga, emas dan perunggu-nikel merupakan sumber-sumber penting untuk menambang perak. Di dunia belahan barat Meksiko, Kanada, Peru dan Amerika Serikat merupakan negara-negara penghasil perak.

Produksi
Perak juga dapat diambil dalam proses pemurnian tembaga secara elektrolisis. Perak yang dijual secara komersil mengandung setidaknya 99.9% perak. Perak murni dengan kandungan 99.999+% juga tersedia secara komersil.

Sifat-sifat
Perak murni memiliki warna putih yang terang. Unsur ini sedikit lebih keras dibanding emas dan sangat lunak dan mudah dibentuk, terkalahkan hanya oleh emas dan mungkin palladium. Perak murni memiliki konduktivitas kalor dan listrik yang sangat tinggi diantara semua logam dan memiliki resistansi kontak yang sangat kecil. Elemen ini sangat stabil di udara murni dan air, tetapi langsung ternoda ketika diekspos pada ozon, hidrogen sulfida atau udara yang mengandung belerang. 

Kegunaan
Perak sterling digunakan untuk perhiasan, perabotan perak,cincin perak, dsb. dimana penampakan sangat penting. Campuran logam ini biasanya mengandung 92.5% perak, dengan sisanya tembaga atau logam lainnya. Perak juga merupakan unsur penting dalam fotografi, dimana sekitar 30% konsumsi industri perak digunakan untuk bidang ini. Perak juga digunakan sebagai campuran logam pengganti gigi, solder, kotak listrik, dan baterai perak-timah dan perak-cadmium. Cat perak digunakan untuk membuat sirkuit cetak. Perak juga digunakan untuk produksi kaca dan dapat didepositkan sebagai lapisan pada gelas atau logam lainnya dengan metoda chemical deposition, electrode position atau dengan cara penguapan. Ketika perak baru saja didepositkan, lapisan ini merupakan reflektor cahaya paling baik. Tapi lapisan ini juga cepat rusak dan ternoda dan kehilangan reflektivitasnya. Walau lapisan perak bagus untuk cahaya, ia sangat buruk untuk memantulkan sinar ultraviolet. Silver fulminate, bahan peledak yang kuat, kadang-kadang terbentuk saat pembentukan perak. Silver iodide digunakan untuk membuat hujan buatan. Silver chloride memiliki sifat-sifat optikal yang unik karena bisa dibuat transparan. Silver nitrate, atau lunar caustic, yang merupakan senyawa perak yang penting banyak digunakan di bidang fotografi. Selama beratus-ratus tahun, perak telah digunakan sebagai bentuk pembayaran dalam bentuk koin oleh banyak negara. Belakangan ini sayangnya, konsumsi perak telah jauh melebihi produksi.

Penanganan
Walau unsur perak itu sendiri tidak beracun, banyak senyawa garamnya sangat berbahaya. Exposisi pada perak (baik logam maupun senyawa-senyawanya yang dapat larut) di udara jangan sampai melebihi 0.01 g/m3 (berdasarkan 8 jam berat rata-rata, selama 40 jam per minggu). Senyawa-senyawa perak dapat diserap dalam sistim sirkulasi tubuh dan hasil reduksi perak dapat terdepositkan pada banyak jaringan tubuh. Sebuah kondisi (argyria) dapat menimbulkan pigmen-pigmen abu-abu pada kulit tubuh dan selaput-selaput mucous. Perak memiliki sifat-sifat yang dapat membunuh bakteri tanpa membahayakan binatang-binatang besar.

Rabu, 04 Januari 2012

Cincin Kawin Mesir

Cincin kawin memiliki arti besar bagi Mesir, selain sekedar cincin dipakai di jari. Sama seperti sekarang ini, lingkaran yang sepertinya kembali ke diri dengan tidak memiliki awal dan akhir, keabadian disimbolkan. Pusat cincin memiliki arti yang berjalan jalan di luar hanya sebuah pusat kosong. Untuk Mesir, melambangkan baik dikenal dan acara khusus yang tidak diketahui dan hal-hal yang belum datang melalui pintu, atau gateway, yang merupakan pusat dari cincin.

Untuk lebih jauh menjelaskan kedalaman makna yang mengelilingi sekitar cincin kawin dipakai oleh orang Mesir, mereka juga percaya bahwa pembuluh darah jari ketiga dari tangan kiri, perjalanan langsung dari hati.

Meskipun terjadi bukan secara bertahap, dalam tahun kemudian metalurgi perlahan mulai menggantikan gaya sebelumnya di mana cincin kawin dibuat. The keahlian dari cincin pertama yang dibuat dengan cara ini sering buruk dirancang dan sangat tidak merata. Untuk membantu meningkatkan gaya bentuk-bentuk awal dari cincin pernikahan, pasangan sering akan menerima berbagai permata dan batu mulia yang dapat diatur ke dalam band. Sebagian besar dari cincin ini lebih digunakan untuk menyampaikan berdiri yang tinggi dan kekayaan.

Ketika pengantin Mesir kali menerima cincin kawin, ia kemudian menjadi terikat pada pria yang disajikan dengan cincin itu, dan dikenal sebagai miliknya. Pada gilirannya, wanita yang menerima cincin itu juga menikmati hak-hak yang akan melindungi dirinya sebagai mempelai untuk menjadi. Setelah menerima cincin pernikahan dari dia, kontrak dilaksanakan dan mengikat itu digambarkan akan dipanggil atas untuk mencegah saingan dia mungkin, tidak mampu menyalip posisinya